Senin, 22 September 2014

Serba serbi hubungan #10

            Dalam menjalani hubungan diperlukan rasa percaya dan kejujuran. Seorang teman pernah bercerita tentang kehidupan asmara yang dialaminya beberapa waktu yang lalu. Dia mengatakan bahwa hubungan yang baik itu adalah hubungan tanpa adanya masalah dan berjalan mulus tanpa adanya halang rintang. Sewaktu ngedengerin semua itu, gue cuma  bisa manggut manggut aja. Setelah beberapa lama akhirnya gue berkata
“ Menurut gue, hubungan tanpa adanya masalah itu tandanya hubungan lo sama orang itu belum dekat”.
Temen gue nggak terima dan ngomong kalau hubungan yang mereka jalanin itu udah cukup dekat. Akhirnya timbullah dialog seperti berikut :
A = gue | B = temen gue
B : Yang bener aja bay! Gue udah kenal sama keluarganya kok. Gue tau rumahnya, gue tau kesukaannya.
A : iya tapi lo masih kurang deket sama dia.
B : Lah mau sedeket gimana lagi ? kaya gitu masih kurang menurut lo?
A : Jelaslah, lo tau nggak dia nggak suka sama lo dibagian mana?
B : Engga
A : Mungkin dia itu nahan nahan buat bilang bagian mana yang dia nggak suka dari lo. Dan mungkin juga dia sering ngerasa nggak nyaman dalam satu atau dua hal tapi dia nggak mau bilang, karena lo belum pernah nanya hal itu ke dia.
B : …..
A : Kalo lo emang udah deket banget sama dia, harusnya lo tau bagian yang dia nggak suka dari lo. No one perfect bro.
B : Nggak ada satu yang sempurna bro? wkwk. Ya emang sih, gue nggak pernah nanya ke dia. Tapi dia selalu baik baik aja walaupun gue ngelakuin kesalahan.
A : Well, cewek itu lebih baik dalam hal nyembunyiin perasaannya dibandingkan cowok. Jadi menurut gue, dia itu lagi nyembunyiin rasa keselnya ke lo tapi dia nggak mau kalian berantem. Gitu
B : Terus efeknya apa bay?
A : Bisa jadi hubungan lo sama dia jadi cuma sebentar, ya karena lo sama dia kurang komunikasi tentang hal itu. Biasanya sih jadi bom waktu gitu, suatu saat bakalan meledak dan bisa jadi kalau meledak lo malah udahan sama dia hahahahaha
B : Anjir, engga mau gue kaya gitu ah. Intinya gue harus komunikasi sama dia tentang semua hal?
A : Ya jelas kalo, lo mau hubungan lo sama dia itu berjalan dengan baik. Berantem itu bukan berarti benci kok, berantem itu malah bikin lo sama dia saling mengerti satu sama lainnya.
B : Keren juga kata kata lo bay wkwk
A : Jelas wkwk

Akhirnya hubungan temen gue selesai juga setelah 10 bulan hahaha, menurut dia putusnya itu karena jarak, mereka nggak bisa LDR-an. Ya wajar sih, LDR-an emang susah, mungkin akan gue bahas di tulisan gue selanjutnya.
Pada intinya, hubungan yang baik itu yang penuh kejujuran bukan nyembunyiin sesuatu. Kalau hubungan lo mau awet ya segala sesuatunya harus di komunikasikan ke pasangan lo biar semakin dekat, nggak apa apa kalau ada debat debat kecil tapi akhirnya melegakan semua pihak. Hubungan yang baik itu kalau selalu ada kejujuran dalam perkataan dan tindakan. Nggak perlu  lo sembunyiin sesuatu ke pasangan lo, karena semakin lo apa adanya ke dia maka semakin hubungan lo sama dia dekat dan mengetahui bahwa orang yang jadi pasangan lo itu layak jadi pasangan lo. Komunikasi itu sangat penting bila dibandingkan dengan hal hal lain dalam berhubungan. Daripada lo ngetwit ngetwit galau atau buat tulisan tulisan galau di socmed mendingan lo ngomong langsung ke pacar lo tentang hal hal yang ngeganggu pikiran lo. Biarin deh berantem berantem dikit, kalau sama sama sayang pasti bakalan sama sama berubah biar bikin pasangannya  nyaman kok J.


-Bayu-

Rabu, 17 September 2014

Serba serbi hubungan #9

            
    Sudah beberapa bulan gue engga ngetik tulisan lagi, gara gara jadwal kuliah yang padat mungkin jadi alasan utama hehe. But, sekarang gue bisa nulis lagi. Seperti biasa, gue akan menceritakan hal hal nggak penting dalam hidup ini. Kali ini, gue akan bahas tentang rasa sayang.
                Beberapa orang yang udah gue tanya tentang rasa sayang menjawab kalau sayang itu melebihi dari cinta. Well, karena banyak yang berpendapat hal yang sama, maka gue juga menyimpulkan itu benar. Tetapi menurut gue, sebuah rasa sayang itu biasanya diartikan lewat omongan atau kata kata aja. “Sayang” sering diartikan cuma karena seseorang sedang jatuh cinta, padahal cinta dan “Sayang” memiliki kedudukan yang berbeda menurut wanita. “Sayang” menurut wanita itu lebih tinggi derajatnya daripada cinta, agak membingungkan karena menurut gue semua hal itu sama aja. Bagi gue, dalam sebuah hubungan antara perempuan dan laki laki itu nggak ada yang namanya derajat lebih tinggi, cuma yang membedakan semua itu adalah perlakuan yang dilakukan seorang wanita kepada laki laki yang dia suka, cinta ataupun “sayang”. Katanya, kalau sekedar “suka” maka si wanita ini akan kurang memperhatikan laki laki yang disukainya. Sekarang, apabila “cinta” maka si wanita akan membatasi dalam hal berhubungan. Nah, kalau “sayang” itu mereka rela melakukan apapun asalkan si laki laki tersebut menjadi senang. Terdengar terlalu berbahaya rasa sayang itu.
                Setelah gue berkomunikasi dengan beberapa teman akhirnya gue mendapatkan kesimpulan bahwa “sayang” itu nggak nyata adanya, karena rasa “sayang” tanpa  tindakan nyata adalah hanya sekedar kata lisan yang terdengar manis. Setelah lama berfikir gue memahami satu hal bahwa “sayang” dapat dibedakan beberapa kategori, yaitu :
1.       Sayang terhadap orang tua,keluarga dan sebaliknya
“sayang” tipe ini adalah yang tidak berujung dan tidak pernah habis. Karena orang tua adalah wakil Tuhan di dunia, sudah sewajarnya bila rasa “sayang” yang dimiliki orang tua itu tidak berujung. Mulai dari merawat dari kecil hingga kita besar, dan sampai sekarang ketika kita dewasa mereka masih tetap menghawatirkan kita.
2.       Sayang terhadap sahabat
“sayang” tipe ini memungkinkan kita membantu sahabat kita tanpa adanya paksaan  atau bahasa sederhananya adalah ikhlas dalam segala hal. Sahabat juga biasanya memiliki rasa “sayang” yang sama. Namun, banyak sahabat yang tidak menyadari hal ini.
3.       Sayang terhadap pacar atau teman lawan jenis terdekat
“sayang” tipe ini adalah tipe yang paling rendah, karena tipe ini mungkin hilang dalam waktu dekat. Misalnya begini.
                Ketika si A sedang PDKT dengan si B.
A : Hai apa kabar?
B : Baik baik.
A : Udah makan? Aku kangen nih sama kamu.
B : Udah. Ooh gitu
A : Kamu lagi apa? Sehat?
B : Lagi ngerjain tugas nih. Iya kok, kamu?
A : Kamu perlu bantuan aku?
B : Engga kok santai aja
………………………………………………………………….. terus sampe jadian :D
                Ketika mereka udah jadian.
A : Gimana kabar?
B : Baik, kamu? Aku butuh bantuan kamu nih.
A : Aku nggak bisa sayang, aku lagi ada acara nih.
B : Katanya “sayang” tapi kok, kamu sibuk terus sih.
A : Ya tapi gimana lagi.
B : ………
                Ketika udah diambang putus
B : Kamu kenapa sayang?
A : Gapapa
B : Ooh yaudah
A : Kayanya kita putus aja deh
B : Kenapa? Aku masih sayang banget sama kamu
A : Ya tapi kamu sadar nggak kelakuan kamu
B : iya tapikan aku masih sayang banget sama kamu aku …………….

Dan akhirnya rasa “sayang” itu cuma jadi alasan nggak mau putus. Tapi itu cuma sebuah kata kata yang pada kenyataannya “sayang” itu nggak pernah dilanjutkan dengan tindakan nyata.

Berdasarkan kenyataan yang ada, gue mendapatkan suatu pencerahan yaitu rasa “sayang” yang benar adalah rasa yang dinyatakan dalam tindakan. Percuma kalau lo ngomong sayang tapi kelakuan lo itu jauh dari menyatakan rasa sayang lo itu. Lebih baik lo nggak ngomong sayang tapi melakukan hal hal yang jelas jelas menunjukan bahwa lo sayang sama orang itu. Menurut gue tindakan nyata itu lebih berarti dibandingkan omongan karena ada kata kata orang bijak seperti ini.


“ Satu tindakan akan mengalahkan seribu kata kata”


Jadi, jagalah seorang yang “sayang” sama lo. Jangan sampai lo nggak sadar ada orang yang sayang sama lo. Karena akan fatal jadinya kalau lo nggak tau ada orang yang sayang sama lo tapi lo nggak tau hal itu. Penyesalan akan datang sangat lambat namun, sangat menyakitkan.

- Bayu -