Rabu, 17 September 2014

Serba serbi hubungan #9

            
    Sudah beberapa bulan gue engga ngetik tulisan lagi, gara gara jadwal kuliah yang padat mungkin jadi alasan utama hehe. But, sekarang gue bisa nulis lagi. Seperti biasa, gue akan menceritakan hal hal nggak penting dalam hidup ini. Kali ini, gue akan bahas tentang rasa sayang.
                Beberapa orang yang udah gue tanya tentang rasa sayang menjawab kalau sayang itu melebihi dari cinta. Well, karena banyak yang berpendapat hal yang sama, maka gue juga menyimpulkan itu benar. Tetapi menurut gue, sebuah rasa sayang itu biasanya diartikan lewat omongan atau kata kata aja. “Sayang” sering diartikan cuma karena seseorang sedang jatuh cinta, padahal cinta dan “Sayang” memiliki kedudukan yang berbeda menurut wanita. “Sayang” menurut wanita itu lebih tinggi derajatnya daripada cinta, agak membingungkan karena menurut gue semua hal itu sama aja. Bagi gue, dalam sebuah hubungan antara perempuan dan laki laki itu nggak ada yang namanya derajat lebih tinggi, cuma yang membedakan semua itu adalah perlakuan yang dilakukan seorang wanita kepada laki laki yang dia suka, cinta ataupun “sayang”. Katanya, kalau sekedar “suka” maka si wanita ini akan kurang memperhatikan laki laki yang disukainya. Sekarang, apabila “cinta” maka si wanita akan membatasi dalam hal berhubungan. Nah, kalau “sayang” itu mereka rela melakukan apapun asalkan si laki laki tersebut menjadi senang. Terdengar terlalu berbahaya rasa sayang itu.
                Setelah gue berkomunikasi dengan beberapa teman akhirnya gue mendapatkan kesimpulan bahwa “sayang” itu nggak nyata adanya, karena rasa “sayang” tanpa  tindakan nyata adalah hanya sekedar kata lisan yang terdengar manis. Setelah lama berfikir gue memahami satu hal bahwa “sayang” dapat dibedakan beberapa kategori, yaitu :
1.       Sayang terhadap orang tua,keluarga dan sebaliknya
“sayang” tipe ini adalah yang tidak berujung dan tidak pernah habis. Karena orang tua adalah wakil Tuhan di dunia, sudah sewajarnya bila rasa “sayang” yang dimiliki orang tua itu tidak berujung. Mulai dari merawat dari kecil hingga kita besar, dan sampai sekarang ketika kita dewasa mereka masih tetap menghawatirkan kita.
2.       Sayang terhadap sahabat
“sayang” tipe ini memungkinkan kita membantu sahabat kita tanpa adanya paksaan  atau bahasa sederhananya adalah ikhlas dalam segala hal. Sahabat juga biasanya memiliki rasa “sayang” yang sama. Namun, banyak sahabat yang tidak menyadari hal ini.
3.       Sayang terhadap pacar atau teman lawan jenis terdekat
“sayang” tipe ini adalah tipe yang paling rendah, karena tipe ini mungkin hilang dalam waktu dekat. Misalnya begini.
                Ketika si A sedang PDKT dengan si B.
A : Hai apa kabar?
B : Baik baik.
A : Udah makan? Aku kangen nih sama kamu.
B : Udah. Ooh gitu
A : Kamu lagi apa? Sehat?
B : Lagi ngerjain tugas nih. Iya kok, kamu?
A : Kamu perlu bantuan aku?
B : Engga kok santai aja
………………………………………………………………….. terus sampe jadian :D
                Ketika mereka udah jadian.
A : Gimana kabar?
B : Baik, kamu? Aku butuh bantuan kamu nih.
A : Aku nggak bisa sayang, aku lagi ada acara nih.
B : Katanya “sayang” tapi kok, kamu sibuk terus sih.
A : Ya tapi gimana lagi.
B : ………
                Ketika udah diambang putus
B : Kamu kenapa sayang?
A : Gapapa
B : Ooh yaudah
A : Kayanya kita putus aja deh
B : Kenapa? Aku masih sayang banget sama kamu
A : Ya tapi kamu sadar nggak kelakuan kamu
B : iya tapikan aku masih sayang banget sama kamu aku …………….

Dan akhirnya rasa “sayang” itu cuma jadi alasan nggak mau putus. Tapi itu cuma sebuah kata kata yang pada kenyataannya “sayang” itu nggak pernah dilanjutkan dengan tindakan nyata.

Berdasarkan kenyataan yang ada, gue mendapatkan suatu pencerahan yaitu rasa “sayang” yang benar adalah rasa yang dinyatakan dalam tindakan. Percuma kalau lo ngomong sayang tapi kelakuan lo itu jauh dari menyatakan rasa sayang lo itu. Lebih baik lo nggak ngomong sayang tapi melakukan hal hal yang jelas jelas menunjukan bahwa lo sayang sama orang itu. Menurut gue tindakan nyata itu lebih berarti dibandingkan omongan karena ada kata kata orang bijak seperti ini.


“ Satu tindakan akan mengalahkan seribu kata kata”


Jadi, jagalah seorang yang “sayang” sama lo. Jangan sampai lo nggak sadar ada orang yang sayang sama lo. Karena akan fatal jadinya kalau lo nggak tau ada orang yang sayang sama lo tapi lo nggak tau hal itu. Penyesalan akan datang sangat lambat namun, sangat menyakitkan.

- Bayu -

0 komentar:

Posting Komentar